SUNGAI PENUH Kompas1.id
Proyek normalisasi Sungai Batang Merao yang berlokasi di Desa Simpang Tiga Rawang, Kota Sungai Penuh, menuai sorotan dan keluhan dari masyarakat.
Proyek yang berada di bawah kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI dan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (WIKA) tersebut dinilai kurang memperhatikan standar keselamatan kerja serta perlindungan fasilitas umum di sekitar lokasi pekerjaan.
Pantauan di lapangan menunjukkan, aktivitas alat berat yang beroperasi di area proyek diduga menjadi penyebab utama rusaknya badan jalan aspal. Alat berat melintas dan parkir langsung di atas permukaan jalan tanpa menggunakan alas pelindung, sehingga beban kendaraan berat tersebut menyebabkan struktur aspal mengalami keretakan hingga kerusakan yang cukup parah.
Tak hanya merusak jalan, metode pengerjaan proyek juga disinyalir memicu terjadinya longsor pada tebing jalan di beberapa titik. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran warga karena berpotensi membahayakan pengguna jalan serta mengancam stabilitas tanah di sekitar pemukiman.
Kami sangat menyayangkan pola pengerjaan seperti ini. Alat berat lewat begitu saja di atas aspal tanpa pengaman, jalan rusak. Sekarang tebing jalan juga longsor, ini jelas membahayakan masyarakat,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Dalam pelaksanaan proyek, PT WIKA menggandeng vendor lokal, yakni Johan dan Liong, untuk menjalankan pekerjaan di lapangan. Namun, warga menilai pengawasan terhadap penerapan standar operasional prosedur (SOP) masih lemah.
Pihak pelaksana dianggap lebih mengejar target penyelesaian pekerjaan tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dan kerusakan fasilitas umum.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT WIKA maupun vendor terkait belum memberikan keterangan resmi terkait tanggung jawab atas kerusakan jalan aspal dan longsornya tebing di sekitar lokasi proyek.
Masyarakat berharap BWSS VI selaku pemilik proyek segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kontraktor dan memastikan adanya perbaikan serta penanganan dampak yang ditimbulkan.
Warga juga mendesak agar kerusakan jalan dan tebing segera diperbaiki demi keselamatan pengguna jalan dan kelancaran aktivitas masyarakat di kawasan tersebut.
(Tim) Deni











