kompas1.id
*Oleh : Idat Mustari***
Kita sepatutnya mengucap puji syukur pada Allah Yang Maha Terpuji, yang masih memberi kesempatan menikmati bergantinya tahun. Tahun 2025 akan kita tinggalkan, banyak cerita yang telah kita tulis yang seharusnya jadi bahan evaluasi. Evaluasi diri agar bisa berbenah diri.
365 hari lamanya telah kita lewati di tahun 2025. Berbagai peristiwa mampir dalam kehidupan kita. Peristiwa yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan. Ada peristiwa individual yang dialami oleh diri sendiri seperti kepergian orang-orang terkasih. Ada peristiwa sosial yang kita saksikan seperti unjuk rasa dan kerusuhan Agustus-September 2025, terungkapnya kasus korupsi baik oleh KPK, Kejaksaan ataupun kepolisian mempertegas bahwa Indonesia masuk kategori negara yang korupsinya ”endemik, sistemik, dan meluas,” dan berbagai peristiwa sosial lainnya. Ada peristiwa alam yang sampai diakhir tahun ini masih menyisakan kesedihan seperti bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh
Kaleidoskop tahun 2025 bukan hanya tontonan melainkan tuntunan agar kita belajar dari itu semua. Belajar untuk merenungi, memaknai dan memperbaiki di tahun anyar 2026 yang akan kita jemput. Peristiwa di tahun 2025 yang memilukan sekalipun, tak boleh membuat larut dalam kesedihan, tak boleh membuat kita surut ke belakang.
Sebagai orang yang beriman optimisme tak boleh padam, sebab Allah tidak suka pada hamba-Nya yang berputus asa. Raja yang baik pasti sayang pada rakyatnya, maka Tuhan adalah Maha Raja, Maha Baik. Dia tidak akan menzalimi mahluk-Nya.Rahmat-Nya senatiasa membentang untuk pada hamba-Nya.
Manusia, secara fitrah punya potensi untuk berubah.Berubah jadi lebih baik. Tentu berubah bukan karena nafsu ingin jadi orang lebih hebat dari orang lain, melainkan jadi pribadi yang lebih baik dari tahun 2025 yang sebentar lagi akan ditinggalkan.
Kita tidak boleh diam hingga tak bermakna. Kita harus terus bergerak berusaha melakukan hal yang bermakna. Kedatangan tahun 2026 adalah kesempatan meraih asa baru yang harus diperjuangkan. Ada pelangi yang menunggu usai kesedihan yang berlalu. Semoga rasa tidak terjebak dalam belenggu ruang kesedihan yang kelam. Berharap besar untuk dapat berdamai dengan takdir masa lalu.
Jatuh bangun yang telah dilalui di tahun sebelumnya semoga dapat memberikan pengalaman berharga. Semoga semua kesan di 2025 dikenang dan dijadikan pelajaran untuk lebih baik kedepannya. Berharap tahun 2026 selalu dikelilingi orang yang baik yang senantiasa memberikan madu, dijauhkan dari orang yang tidak baik yang bisa memberikan racun, sebab siapapun yang meminum racun akan mati.
Tantangan, rintangan di tahun 2026 pun akan senantiasa hadir yang tentunya kita berharap bisa melewatinya sebab di tahun sebelumnya kita terbukti kuat melewatinya. Selamat tinggal tahun 2025, selamat datang tahun 2026, kita sambut kedatangannya dengan segenap harapan.
*Salam Takjim*
” _Penulis Hanyalah Al Faqir, Komisaris di BUMD Kab Bandung_
