Aceh Timur kompas1.id-
Ratusan masyarakat Aceh menggelar unjuk rasa dengan turun kejalan menyampaikan aspirasi, ditengah kondisi musibah bencana banjir bandang yang menimpa wilayah Sumatera, aksi massa yang digelar, Senin (21-12-2025).
Aktivis kemanusiaan Razali Muhammad alias Nyali Ma’op kepada awak media mengatakan, pihaknya mendesak pemerintah pusat untuk segera menetapkan musibah banjir bandang yang terjadi di wilayah Sumatera dengan status bencana Nasional dan meminta presiden Prabowo untuk mengedepankan persoalan kemanusiaan.
Desakan penetapan status bencana Nasional tersebut bukan tampa alasan, mengingat dampak yang terjadi akibat banjir bandang yang cukup parah, ribuan korban meninggal dunia dan jutaan jiwa warga Aceh terpaksa tinggalkan di tenda pengungsian, dikarenakan kehilangan tempat tinggal, rumah mereka hancur dihantam banjir dan tertimbun lumpur tebal akibat banjir.
Menurutnya penetapan status bencana Nasional merupakan langkah cepat untuk menanggulangi bencana yang sedang dihadapi dan memudahkan para korban untuk memperoleh bantuan makanan dan kesehatan serta bantuan lainnya, sebab sudah puluhan hari pasca bencana terjadi masih ada warga yang terisolasi dan kekurangan bantuan dari pemerintah Indonesia sendiri. “pungkas Eks Kombatan itu”.
Lebih lanjut Razali berharap agar Pemerintah Indonesia jangan menjadikan masyarakat sebagai instrumen politik tampa memikirkan nasib yang sedang dihadapi oleh masyarakat, jangan sampai selamat dari musibah banjir bandang malah kehilangan nyawa karena kelaparan di bawah tenda pengungsian, seraya memakan janji manis Pemerintah.
Dalam aksi massa yang berlangsung ratusan bendera putih dan bendera bulan bintang yang merupakan simbol perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dikibarkan ditengah massa ( hadir, ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah Indonesia yang terkesan sok jago, dan disebut omong kosong, sebab fakta lapangan penanganan cukup lambat dan logistik yang sangat kekurangan.
Reporter Sabri
