Sleman.DIY.kompas1.id
Air merupakan kebutuhan paling mendasar dalam kehidupan seluruh makhluk di bumi ini. Ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus terjaga dengan baik.
Kalurahan Balong Girisubo Gunung kidul punya cerita yang lain. Sebelum tahun 1982 masyarakat bergantung sumber air dan sumber kehidupan nya dari Tlogo Piji. Telaga ini seluas 8 Hektar, namun lambat laun tlogo mengering dengan sendirinya. Yang awalnya air melimpah, masyarakat kemudian kesulitan akses air bersihnya.
Mulailah masyarakat mengandalkan air hujan untuk sumber air bersihnya. Permasalahan yang mengiringi adalah ketika kemarau panjang air hujan yang di tampung tidak mencukupi, ungkap Sumarjo S.Pd.SD (Lurah Balong).
Permasalahan ini yang memantik Komunitas Banyu Bening hadir untuk memperkenalkan tekhnologi ISLAH (Instalasi Sistem Lumbung Air Hujan). Bagaimana air hujan ditampung dengan saat dan cara yang benar kemudian di simpan sesuai kebutuhan untuk cadangan di musim kemarau. Harapannya masyarakat tidak lagi membeli air saat kemarau. Sebagian besar masyarakat juga sudah mendapatkan akses air PDAM hanya kualitasnya kurang baik. Untuk menyiram tanaman saja harus di endapkan 1 minggu.
Sosialisasi ISLAH dan alat elektrolisa sebagai lanjutan proses air hujannya. Kegiatan ini berlangsung pada Hari Rabu, 19 November 2025 di Balai Pertemuan Kalurahan Balong yang melibatkan Perangkat Kalurahan, Dukuh, Tokoh Masyarakat, PKK, Kader Kesehatan dan Masyarakat Umum. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan kembali budaya Leluhur dulu di zaman ini, bahwa tampung lah air hujan di setiap warga Balong bagaimana di musim kemarau juga tetap terjaga ketersediaan air bersihnya untuk kebutuhan sehari-hari.
Sosialisasi ini di sampaikan langsung oleh Sri Wahyuningsih yang di paparan awal menyampaikan pentingnya mengelola air hujan dengan sistem lumbung dan manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Dilanjut penjelasan secara tehnis oleh Halik Sandera di ISLAH nya dan Wahyu Sapto penjelasan di Elektrolisa nya semua di terangkan secara detail oleh Fasilitator dari Komunitas Banyu Bening yang sudah beraksi sejak tahun 2012 sampai sekarang.
Dan di hari sebelumnya selama 2 hari Tim ISLAH melakukan instalasi sebagai percontohan bahkan Revitalisasi tampungan yang ada agar bisa jadi contoh bagi masyarakat juga dan memantik Pemerintah untuk menindak lanjuti kegiatan yang sangat di harapkan oleh semua warga Balong.
Penerima Manfaat pemasangan ISLAH dan Revitalisasi ini support pendanaannya dari Yayasan KEHATI melalui dana hibah tetap.
Semoga langkah kecil ini bisa menginspirasi masyarakat secara luas, sehingga menjadi gerakan masyarakat dalam upaya ketersediaan air bersih dan bagian dari adaptasi perubahan iklim yang kian di rasakan dampak nya di seluruh Wilayah Indonesia.
Sumber ; SAH BB
@Andisuka2025






