Miris!!! Sejak Berdiri Tahun 1999 hingga 2025, Aceh Singkil Masih Bertahan Dengan Hutan Nipah dan Mangrove Di Tengah Kota.

Uncategorized146 Dilihat

Aceh Singkil Kompas1id
Aceh Singkil–Ironi pembangunan kembali mencuat di tanah Bumi Syekh Abdurrauf. Kabupaten Aceh Singkil yang telah berdiri sejak tahun 1999, kini memasuki usia 26 tahun. Namun, hingga tahun 2025 ini, wajah kota masih dipoles oleh pemandangan liar hutan nipah dan mangrove yang menjamur hingga ke titik-titik vital tata ruang kota. Sungguh miris! 31/10/2025

Di tengah gempuran kabupaten lain yang terus berbenah, Aceh Singkil justru terlihat stagnan, bahkan terkesan mati suri dalam hal penataan ruang kota. Pembangunan seolah hanya sebatas rencana dalam kertas kerja, bukan realitas di lapangan. Warga pun semakin lantang menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kinerja pemerintah daerah yang dianggap tidak serius membangun kota ini.

banner 336x280

Jalan atau trotoar di Kabupaten Aceh Singkil, khususnya di wilayah Singkil, adalah bagian penting dari infrastruktur perkotaan dan pedesaan. Jalan-jalan ini memungkinkan mobilitas penduduk dan mendukung aktivitas ekonomi, pertanian, dan pariwisata.

“Selama dua dekade lebih, yang tumbuh subur bukan gedung, bukan fasilitas publik, tapi pohon nipah dan mangrove! Ini kota atau hutan lindung?” ujar salah satu warga dengan nada geram.

Lebih parah lagi, muncul dugaan bahwa proyek-proyek pembangunan hanya dijadikan ajang ‘bagi-bagi kue’ oleh oknum-oknum yang punya kuasa. Tata ruang kota bukan lagi soal masa depan rakyat, melainkan ladang empuk untuk mencari keuntungan pribadi. Tak heran jika sejumlah proyek pembangunan tak jelas arah dan tujuannya, mandek di tengah jalan, atau bahkan hanya menyisakan plang proyek sebagai saksi bisu ketidakseriusan pihak berwenang.

“Bumi Nenek Syekh Abdurrauf yang kami cintai ini bukan milik segelintir elite birokrat. Jangan jadikan jabatan sebagai alat merampok masa depan generasi kami,” tambah seorang tokoh muda yang kecewa atas lambannya pembangunan daerah.

Kini, publik menunggu langkah konkret dari para pemangku kepentingan. Bukan lagi janji-janji manis yang basi, tapi aksi nyata untuk menyelamatkan wajah kota Aceh Singkil dari keterpurukan.(*)

Sabri

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *