Diduga Harimau Muncul di Tanjung Raja ,Warga Lampung Utara Resah

Uncategorized27 Dilihat

kompas1.id,
Lampung Utara – Warga Desa Karang Waringin, Kecamatan Tanjung Raja, Lampung Utara, digegerkan oleh penampakan satwa liar yang diduga seekor harimau. Peristiwa ini terjadi pada Senin malam (15/9/2025) sekitar pukul 19.00–19.30 WIB di kawasan Tanjakan Abas, Dusun 4 Sinar Ogan, Desa Tanjung Beringin.

Seorang warga, Taslim (45), menjadi saksi mata. Saat itu ia bersama istrinya, Sri Haryanti, sedang mengendarai sepeda motor dari Desa Tanjung Beringin menuju Karang Waringin. Sesampainya di tanjakan, ia melihat seekor satwa besar menyerupai harimau berdiri di tengah jalan.

banner 336x280

“Kaget sekali, saya langsung berhenti. Istri saya sampai syok dan jatuh dari motor. Satwa itu sempat berbalik arah ke kami. Karena panik, saya buru-buru membelokkan motor dan kembali ke Tanjung Beringin untuk minta pertolongan,” ungkap Taslim, Selasa (16/9/2025).

Kabar ini cepat menyebar di tengah masyarakat, memicu rasa cemas karena lokasi kejadian berdekatan dengan permukiman dan jalan yang sering dilalui warga.

Camat Tanjung Raja, Martutiyana, segera menanggapi laporan tersebut. Ia mengimbau warga agar tidak beraktivitas di luar rumah pada malam hari kecuali jika sangat penting. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolsek dan Danramil untuk langkah penanganan lebih lanjut,” jelasnya.

Kapolsek Tanjung Raja, Iptu Syamsul, membenarkan pihaknya bersama aparat kecamatan langsung menuju lokasi untuk melakukan penelusuran. Selasa pagi, aparat gabungan menggelar kegiatan Pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) yang dihadiri oleh camat, kapolsek beserta jajaran, babinsa, kepala desa, perangkat desa, serta warga setempat.

“Kesaksian Taslim dan istrinya menjadi salah satu bahan utama dalam pendalaman keterangan,” ujar Iptu Syamsul.

Dari hasil pengecekan, lokasi kejadian memang berdekatan dengan Hutan Lindung Register 34 Tangkit Tebak yang berbatasan langsung dengan permukiman warga. Kondisi ini memungkinkan satwa liar masuk ke wilayah desa dan berpotensi menimbulkan konflik.

Aparat mengimbau warga untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan. Warga diminta tidak beraktivitas sendirian di ladang, menghindari keluar malam, serta segera melapor jika kembali melihat keberadaan satwa liar.

“Keselamatan warga adalah yang utama. Jangan sampai ada korban jiwa, apalagi sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup dari hasil kebun dan ladang,” tegas seorang petugas di lapangan.

Kekhawatiran warga Tanjung Raja cukup beralasan. Konflik manusia dengan harimau sebelumnya sudah berulang kali terjadi di Lampung Barat, khususnya di sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Beberapa petani dilaporkan tewas maupun luka-luka akibat serangan satwa liar.

Untuk mengantisipasi hal serupa, aparat bersama warga mendorong langkah mitigasi serius, mulai dari patroli hutan, pemasangan kamera jebak, hingga koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung jika diperlukan.

Situasi di Karang Waringin saat ini masih dalam pemantauan. Warga berharap aparat segera menemukan solusi agar mereka dapat beraktivitas di kebun dengan aman, tanpa dihantui kekhawatiran akan munculnya harimau di sekitar permukiman.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *