KOMPAS1.ID
Garut, Senin (15/12/2025) – Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Garut menyoroti belum optimalnya pemerataan ekonomi kerakyatan melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya yang melibatkan koperasi desa. Hal tersebut disampaikan dalam aksi damai yang diikuti sekitar 4.000 massa, terdiri dari perangkat desa dan kepala desa, di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Garut, Senin (15/12/2025).
Dalam audensi tersebut, Ketua APDESI menegaskan perlunya regulasi yang jelas dari pemerintah daerah untuk menjembatani peran koperasi desa agar dapat terlibat aktif dalam pelaksanaan program MBG. Menurutnya, tanpa aturan yang tegas, tujuan pemerataan ekonomi melalui program nasional tersebut sulit terwujud di tingkat desa.
Ia juga menyoroti adanya praktik pengelolaan MBG yang dinilai belum melibatkan koperasi desa atau BUMDES setempat. Pengelolaan distribusi bahan pangan, kata dia, saat ini masih terpusat antara dapur pengelola dan distributor yang telah ditunjuk sejak awal oleh pelaksana program.
“Kondisi ini tidak berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di desa masing-masing, karena koperasi desa atau BUMDES setempat tidak dilibatkan. Distributor justru sudah disiapkan oleh pengelola MBG sejak awal,” ujarnya.
APDESI berharap pemerintah daerah dapat segera menyusun kebijakan yang mendorong keterlibatan koperasi desa secara langsung, sehingga program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga mampu menggerakkan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pengelola MBG maupun instansi terkait mengenai aspirasi yang disampaikan dalam aksi damai tersebut.
It’s fascinating how easily we fall into patterns when gambling – loss aversion is real! Seeing platforms like bl777 game prioritize mobile access makes sense; convenience fuels engagement, and potentially, impulsive decisions. Interesting stuff!
Trimakasih