ACEH SINGKIL Kompas1.id
Pembangunan talud pengendali banjir di Kecamatan Singkil menuai sorotan masyarakat. Proyek yang telah berlangsung sekitar sepekan itu dikeluhkan karena tidak dilengkapi papan nama pekerjaan sebagaimana diwajibkan dalam pelaksanaan proyek pemerintah.
Warga dari tiga desa menyatakan tidak adanya informasi terbuka terkait sumber anggaran, nilai proyek, maupun pihak pelaksana kegiatan. Kondisi tersebut dinilai menimbulkan pertanyaan dan keresahan di tengah masyarakat.
“Pekerjaan sudah berjalan hampir satu pekan, tetapi papan nama proyek belum dipasang. Kami tidak tahu ini proyek apa, anggarannya dari mana, dan siapa pelaksananya,” kata Surya Padli, Rabu (17/12/2025).
Selain persoalan transparansi, warga juga mengkhawatirkan dampak teknis pembangunan talud tersebut. Surya menilai konstruksi yang sedang dikerjakan berpotensi menghambat alur keluar-masuk air. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dikhawatirkan justru memperparah genangan di kawasan permukiman sekitar.
Terpisah, Camat Singkil Khairuddin mengaku tidak menerima laporan resmi terkait pelaksanaan proyek pembangunan talud pengendali banjir tersebut. Pernyataan itu disampaikannya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.
“Tidak ada laporan sama sekali ke pihak kecamatan,” ujar Khairuddin.
Ia menambahkan, apabila terdapat proyek pembangunan talud pengendali banjir, seharusnya didahului dengan simulasi atau pengaturan teknis penutupan jalur aliran air agar tidak mengganggu sistem drainase dan aktivitas masyarakat.
“Kami menerima banyak keluhan masyarakat yang meminta agar proyek ini dihentikan sementara, supaya alur keluar-masuk air tetap berjalan,” katanya.
Khairuddin juga menilai pembangunan talud tersebut belum memiliki petunjuk teknis (juknis) yang jelas. Menurutnya, penghentian sementara perlu dilakukan untuk menghindari dampak lingkungan yang lebih luas.
“Pekerjaan ini sebaiknya dihentikan sementara. Tanpa juknis yang jelas, dikhawatirkan air akan tertahan dan menimbulkan masalah baru bagi masyarakat,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek maupun instansi terkait, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Singkil, belum memberikan keterangan resmi terkait pembangunan talud pengendali banjir tersebut.
Reporter Sabri
















