Aceh Singkil Kompas1.id
Dikala kita memasuki kota Singkil, disisi kiri jalan protokoler, terlihat berdiri sebuah bangunan nan megah dan besar, yakni rumah dinasnya sekdakab Aceh Singkil, berjejeran dengan perkantoran.
Namun sangat disayangkan dan memprihatinkan, bangunan yang terletak di tengah ibukota Kabupaten Aceh Singkil, telah menghabiskan anggaran milyaran rupiah tersebut terlihat sepi dan lenggang seperti tidak berpenghuni.
Salah seorang warga masyarakat pada malam Rabu, 11 November 2025, mengatakan, sangat kecewa dan prihatin dengan kondisi Kabupaten Aceh Singkil saat ini.
Ditambah lagi, sejak dilantik sekira 1/2 tahun lalu menjadi sekdakab, Edy Widodo sangat-sangat jarang menempati rumah dinasnya (Pendopo). “Nyaris bangunan kebanggaan masyarakat Aceh Singkil itu, tidak berpenghuni sepi”,ujarnya.
Hanya sesekali rumah dinasnya sekdakab Aceh Singkil itu, terlihat ramai ketika ada kegiatan atau kedatangan tamu penting saja. Bila tidak, bangunan megah itu terlihat lenggang tidak berpenghuni.
Ironisnya lagi, dari pantauan di hari pertama di tugaskan sebagai sekdakab Aceh Singkil, terlihat sepi tidak ada aktivitas dan pintunya pun tertutup rapat.
Tidak hanya itu, meski secara administrasi Kabupaten Aceh Singkil sudah terlepas dari status daerah tertinggal, dilihat untuk kesejahteraan masyarakat saat ini masih sangat jauh dari harapan belum bisa terwujud.
Ia mengatakan, jika masih ada “ego sektoral” dan kurangnya rasa tanggung jawab moral terhadap negeri ini, sulit rasanya untuk dapat berbenah, ujarnya.
Salah seorang warga aceh singkil berharap, kepada seluruh masyarakat agar dapat ikut andil berperan serta memberikan masukkan perhatian terhadap situasi serta kondisi Pemerintahan Aceh Singkil saat ini. Dengan melakukan langkah-langkah kongkrit untuk perbaikan kedepannya.
Karena, ketika rumah dinas (Pendopo) sekdakab Aceh Singkil tidak digunakan, anggaran rumah tangga yang diplotkan setiap tahunnya menjadi pertanyaan kemana.
“Operasional untuk rumah tangga Pendopo sekdakab kan ada dianggarkan setiap tahunnya, itu dibawa kemana”, ungkapnya.
Kalau dilihat, rumah dinas sekdakab Aceh Singkil saat ini sudah pindah ke rumah pribadi Pak Edy Widodo, ke Kampung nya, “Kalau memang tidak dipergunakan, lebih baik anggaran untuk rumah tangga Pendopo /rumah dinas itu ditiadakan saja. Bahkan waktu open house lebaran Idul Fitri kemarin, di pendopo hanya dilaksanakan sebentar saja, selanjutnya kegiatan tersebut dilakukan di rumah pribadi sekdakab.
Intinya pendopo jarang ditempati sekdakab Aceh Singkil, sehingga terkesan menjadi rumah hantu. Karena sekdakab lebih sering menghuni rumah pribadinya. “Sekda hanya menghuni pendopo diwaktu-waktu tertentu saja”,kesalnya.
Apalagi, bila malam hari kondisi rumah dinasnya sekdakab semakin mencekam tidak ada aktivitas. Terlihat angker. Anehnya, hanya periode kali ini Pendopo sekdakab Aceh Singkil sepi tidak ditempati.
Sangatlah wajar sebelumnya sempat beredar rumor di tengah masyarakat dengan tidak dihuninya pendopo sekdakab Aceh Singkil itu, lebih baik disewakan saja dapat menghasilkan PAD. Dari pada dibiarkan kosong.
Seharusnya sekdakab dapat menggunakan fasilitas yang diberikan secara baik. Apalagi jabatan sekdakab itu 24 jam, harapnya.
Berbeda dengan Pendopo Bupati dan wakil bupati Aceh Singkil, terlihat tetap terisi dan terhuni, tandasnya.
Reporter Sabri
