KAB. BANDUNG Kompas1.id
Para kepala sekolah pendidikan dasar mulai dari Kepala Sekolah Dasar (SD) dan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) melaksanakan “Deklarasi Moral Kepala Sekolah Menuju Indonesia Emas 2045” di SMPN 1 Soreang Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Selasa (30/12/2025).
Deklarasi moral yang melibatkan para kepala sekolah di Gugus 3 yang meliputi Kecamatan Soreang, Cangkuang, Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali dan Kutawaringin Kabupaten Bandung ini diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung. Sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di Gugus 8 Kabupaten Bandung, yaitu Kecamatan Bojongsoang, Ciparay, Pacet dan Kertasari. Para camat juga turut hadir pada kesempatan deklarasi moral tersebut.
Bupati Bandung Dadang Supriatna turut menyaksikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Asep Kusumah saat membacakan “Deklarasi Moral Kepala Sekolah Menuju Indonesia Emas 2045” yang diucap ulang oleh para Kepala SD dan Kepala SMP di Gugus 3 tersebut.
Ini paparan “Deklarasi Moral Indonesia Emas 2045”:
Pemimpin Ikrar;
“Apakah Saudara-saudara Kepala Sekolah bersedia mengikrarkan komitmen moral kepemimpinan Pendidikan?“
Peserta;
“Bersedia“
Pemimpin Ikrar;
“Ikuti dan ucapkan ikrar ini dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab“
Peserta; (serentak)
Kami Kepala Sekolah di Kabupaten Bandung, sebagai Pemimpin Pembelajaran dan Penanggungjawab Satuan Pendidikan, dengan penuh kesadaran, kejujuran dan tanggungjawab moral, menyatakan Deklarasi Moral Kepala Sekolah sebagai komitmen kepemimpinan Pendidikan menuju terwujudnya Kabupaten Bandung yang Lebih Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera, Maju dan Berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045, berikrar;
1. Menjunjung tinggi nilai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Etika Kepemimpinan, serta menjadi teladan integritas, kejujuran dan tanggungjawab di satuan pendidikan.
2. Menjamin Hak Peserta Didik atas Pendidikan yang Aman, Inklusif dan Bermutu, serta menolak segala bentuk kekerasan, perundungan, diskriminasi dan praktek tidak bermartabat.
3. Memimpin Pembelajaran dan Menguatkan Profesionalisme Guru serta Tenaga Kependidikan, melalui pembelajaran sepanjang hayat, refleksi diri, inovasi pembelajaran dan budaya belajar yang berkarakter, literat dan bernalar kritis.
4. Mengelola Sekolah secara Transparan, Akuntabel dan Patuh Regulasi, termasuk pengelolaan keuangan, data, sumber daya dan layanan Pendidikan.
5. Membangun Kolaborasi dan Ekosistem Pendidikan yang Berkelanjutan, dengan orang tua, masyarakat dan pemangku kepentingan.
Demikian ikrar ini kami ucapkan untuk diwujudkan dalam tindakan nyata.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengucapkan terima kasih dengan dilaksanakannya “Deklarasi Moral Kepala Sekolah Menuju Indonesia Emas 2045” yang sudah disampaikan oleh para kepala sekolah tersebut.
“Ini bukan kata-kata, tapi harus betul-betul direalisasikan,” harap Bupati Bandung dalam sambutannya.
Bupati Dadang Supriatna mengatakan pelaksanaan “Deklarasi Moral Kepala Sekolah Menuju Indonesia Emas 2045” melalui kegiatan evaluasi proses pembelajaran 3 muatan lokal di wilayah Kabupaten Bandung.
“Muatan lokal ini saya sengaja hadirkan, kenapa karena saya ingin membentuk karakter ini dari pendidikan dasar,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna dalam keterangannya.
Karena pada dasarnya, Kang DS menyebutkan, semua yang dialami dan dirasakan oleh anak didik ini yang lebih dominan itu di pendidikan dasar. Karena kalau setelah memasuki jenjang pendidikan SLTA itu, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi itu hanya pengembangan.
“Tapi pendidikan menengah ini seyogyanya adalah dilaksanakan di pendidikan dasar. Maka kita siapkan dan tiga muatan lokal ini terus kita gulirkan. Tidak akan kita hentikan, karena pendidikan Pancasila, UUD 1945, pendidikan budaya dan bahasa Sunda dan pendidikan mengaji dan menghafal Alquran. Hal ini untuk membentuk pendidikan karakter,” ungkapnya.
Kang DS pun berencana menambah pendidikan karakter pada 2026 mendatang, kepala sekolah dan guru harus hadir sebelum para siswa datang ke sekolah.
“Sapa, senyum dan salam ini harus dilakukan. Kenapa? Ini untuk meminimalisir persoalan perundungan, untuk meminimalisir persoalan tentunya kenakalan anak-anak di sekolah. Saya yakin dengan cara persuasif, anak itu merasa disayang dan anak merasa diperhatikan. Saya yakin tidak akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan yang membuat kita kecewa,” tuturnya.
Kang DS berharap proses kegiatan belajar mengajar dengan cara diawali melalui proses sapa, senyum dan salam ini dibiasakan pada setiap harinya di sekolah maupun di rumah.
“Insya Allah akan terbentuk anak-anak berkarakter, dan berakhlakul karimah,” harapnya.
Bupati Bedas pun terus mendorong dan berupaya masyarakat Kabupaten Bandung yang mayoritas beragama Islam, khususnya anak-anak melalui program magrib mengaji minimal 80 persen bisa membaca Alquran. Ia menyebutkan yang sudah bisa membaca Alquran di Kabupaten Bandung itu berdasarkan hasil survei sudah mencapai 23 persen.***(ic)












