Subulussalam kompas.1.id
Masyarakat dataran pinggir Sungai Lae Souraya, termasuk di Kecamatan Rundeng dan Longkib, mulai mempersiapkan pengungsian akibat curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Warga mulai memindahkan barang-barang mereka, termasuk kendaraan roda dua dan empat, ke tempat yang lebih aman.
Salah satu warga di Siporkas, Kecamatan Rundeng, menyatakan bahwa tahun ini curah hujan sangat tinggi dan air sungai semakin parah naiknya. “Kami sudah siap siaga menghadapi banjir, tapi kami berharap tidak terjadi apa-apa,” katanya.
Menurut keterangan Tokoh Masyarakat Longkib, Jahrin, sebagian masyarakat sudah mengungsi ke rumah sekolah dan perkantoran desa karena rumah mereka terendam air dan tidak bisa lagi dihuni. Beberapa warga lainnya sudah mengungsi ke lantai dua rumah mereka.
“Sebagian masyarakat sudah mencari titik tertinggi untuk menghindari banjir. Kami berharap bantuan dan perhatian dari pemerintah untuk membantu masyarakat yang terkena dampak banjir,” kata Jahrin.
Di Desa Siperkas, warga sudah mengantarkan sepeda motor mereka ke titik tertinggi untuk mengamankannya dari banjir. Situasi di lapangan semakin memprihatinkan, dengan beberapa rumah warga sudah terendam air. Masyarakat diminta untuk waspada dan siap siaga menghadapi kemungkinan banjir yang lebih parah.(ramona)










