KAB Bandung KOMPAS1.id
Wakil Bupati Ali Syakieb membuka kegiatan Pamer Kreatif (Pendaftaran Merek Pelaku Kreatif) Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bandung bertempat di Hotel Sutanraja. Acara ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Bandung dalam mendukung perlindungan hukum terhadap karya pelaku ekonomi kreatif serta mendorong peningkatan daya saing produk lokal.
Dalam sambutannya, Ali Syakieb menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menyebut kegiatan ini sebagai ruang strategis untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya perlindungan hukum terhadap merek, yang merupakan identitas dan jati diri dari sebuah produk atau karya.
“Merek bukan sekadar nama atau logo, melainkan aset yang melindungi sekaligus meningkatkan nilai komersial karya kreatif. melalui kegiatan ini, saya minta untuk daftarkan Merek, Lindungi Karya, Majukan Usaha” ucapnya.
Kabupaten Bandung, menurutnya, memiliki potensi ekonomi kreatif yang luar biasa, dengan banyak pelaku muda yang bergerak di sektor kuliner, fashion, kriya, hingga konten digital. Namun, tantangan terbesar saat ini adalah rendahnya tingkat pendaftaran merek dan perlindungan kekayaan intelektual, hsl itu menjadi sangat krusial dalam menghadapi persaingan global dan menjaga orisinalitas karya.
Pada kegiatan yang diadakan dalam rangka Memperingati Hari Ekonomi Kreatif Nasional, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kab.Bandung memberikan fasilitas Hak Merek Intelektual untuk para UMKM. Lebih dari 200 UMKM mendapatkan fasilitas HKI.
Tapi ada yang unik dari kegiatan ini, dari beberapa booth yang mengisi, salah satunya Jamu Mba Pri, juga menjadi salah satu UMKM yang mendapatkan fasilitas HKI dari Disparekraf. Berdiri sejak 26 September 2018 di Desa Margamekar Pangalengan Jamu Mba Pri ini didirikan oleh Suprihatin. Jamu Mba Pri juga telah berlayar ke berbagai daerah di Indonesia. Produk yang di racik Suprihatin itu, bisa mengantarkannya mengikuti progam dari Kementrian Kebudayaan dalam Progam Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024.
Yang membuat beda dari Jamu lainnya, Jamu Mba Pri ini di kemas secara menarik, sehingga jamu bisa di nikmati di mana saja dan semakin mudah. Suprihatin terus berinovasi, untuk membuat berbagai varian Jamu yang ia jual.
Dengan mengantongi Sertifikasi Herbalis BNSP, Suprihatin semakin yakin dan matang untuk terus mengembangkan usahanya di Bidang Jamu.
Andri