* BODOH KUADRAT*

Uncategorized8 Dilihat

Bandung Kompas1id
Oleh : Idat Mustari**
Di setiap sisi kehidupan manusia selalu ada hikmah yang bisa jadi pelajaran. Terutama mereka kaum sufi selalu saja menemukan terminoligi tentang manusia, misalnya tentang tingkatan ke – tahu – an manusia. Menurut kaum sufi, seperti  Imam Al-Ghazali, membagi  manusia menjadi empat tipe:

Pertama, “Seseorang yang tahu (berilmu) dan dia tahu bahwa dia tahu”
(Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri). Orang ini tergolong kaum bijaksana
(al-hukamā’), yang harus diikuti dan dimintai pendapat dan
wawasannya. Orang ini adalah tipe orang berilmu. Ini adalah manusia yang memiliki kematangan psikologis. Ini adalah tipe yang paling baik. Kita butuh ilmu dari orang seperti ini. Duduk bersamanya akan menambah wawasan dan kearifan diri. Tipe manusia ini adalah tipe manusia berkualitas.

banner 336x280

Orang ini bisa disebut ‘Alim = Mengetahui.  yang harus kita lakukan adalah Mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam . yang masih butuh banyak diajari . maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati.

Kedua, “Seorang yang tahu tetapi dia tidak tahu kalau dirinya tahu. (Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri). Kaum sufi mengibaratkan
orang ini tertidur. Maka dia harus dibangunkan dan disadarkan
akan kelebihannya yang bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri dan
orang lain. Tipe orang seperti ini adalah orang yang punya potensi, bakat jadi orang hebat, tetapi ia tidak menyadarinya. Orang seperti ini butuh motivasi. Biasanya jika termotivasi maka berubah jadi tipe yang pertama.

Ketiga, “Seseorang yang tidak tahu tetapi dia tahu bahwa dirinya tidak tahu. (Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri). Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Ia sadar diri atas keterbatasan pengetahuannya. Orang seperti ini bisa mengkontrol dirinya untuk tidak melakukan apa yang tidak diketahuinya.

Keempat.” Seseorang yang tidak Tahu (tidak berilmu), dan dia tidak tahu kalau dirinya tidak Tahu. (Rojulun la yadri wa la yadri annahu la yadri ). Dan menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa.

Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. Orang macam inilah yang disebut “bodoh kuadrat”, karena selain bodoh juga tidak tahu akan kebodohannya sendiri. Di kalangan kaum sufi untuk orang yang bodoh kuadrat disebut  jāhil murakkab yaitu orang bodoh yang tidak menyadari kebodohannya sendiri. Parahnya lagi jika orang seperti ini menjadi pemimpin.

Tipe keempat ini sangat sulit diberitahu, disadarkan. Kata orang sunda “Merekedeweng.” Udah salah ngeyel. Tentu kita berharap tidak termasuk ke tipe ini. Sebab kata Nabi Isa as,”Hanya kematianlah yang bisa menghapus sifat dari orang seperti ini.”
Wallahu’alam

** Penulis Seorang Al-Faqir

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *