Bandung Kompas1id
Dalam upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lewat peran BumDes sebagai garda perekonomian Desa, sebanyak 58 peserta yang berasal dari unsur Pemerintahan Desa se-Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung melakukan study komparasi ke Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Desa Jatisari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/10/2025).
Kedatangan mereka yang dipimpin langsung Camat Badau Kabupaten Belitung, Amshari dalam rangka untuk belajar (Study komparasi) bagaimana cara mengelola BumDes yang baik dan benar agar bisa menghasilkan profit (keuntungan) dalam mendukung peningkatan perputaran roda ekonomi dibawah tingkat desa.
Ditunjuknya BumDes Desa Jatisari sebagai barometer studi komparasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Belitung oleh sebab pengelolaan BumDes tersebut dinilai baik dan telah meraih berbagai prestasi ditingkatkan lokal, nasional, bahkan pernah mengikuti lomba ditingkat regional Asean.
Studi komparasi ini mengusung tema “Back to nature profit BumDes”, dilaksanakan selama 1 hari penuh, dengan metode pembelajaran tatap muka, dialog interaktif, dan peninjauan langsung ke tempat usaha yang menjadi objek study.
Dalam sambutan nya, Kepala Desa Jatisari Kikin Sodikin yang di wakili sekretaris Desa, Tendra Nugraha menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada rombongan yang jauh-jauh datang dari Kabupaten Belitung.
“Kami apresiasi dan ucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu yang jauh-jauh datang, kemudian memilih desa kami sebagai ajang study komparasi,” kata Tendra.
Menurutnya ini suatu kehormatan bagi kami selain bentuk pengakuan, bahwa apa yang kita lakukan selama ini adalah sudah berjalan sesuai dengan track-nya (jalur) untuk membangun Jatisari menuju kemandirian Desa.
Tendra menjelaskan BUMDes Jatisari memiliki unit usaha pertanian terpadu. Didalamnya ada budidaya pertanian, peternakan, dan pengolahan sampah atau rumah kompos, yang masing-masing unit saling terkait dan bersinergi.
Menyangkut tujuan study komparasi, paparnya, adalah untuk meningkatkan kapasitas pengelola BUMDes dan sinergitas dengan program pemulihan ekonomi serta ketahanan pangan. Studi komparasi ini diikuti unsur dari Dinas PMD, Kecamatan, Kepala Desa, dan pengelola BUMDes.
Ia meyakini banyak manfaat yang didapat dari kegiatan ini selain ilmu, pengalaman mengingat desa Jatisari memiliki berbagai potensi yang bisa dikembangkan.
“Komitmen kami adalah untuk mewujudkan ketahanan pangan bersama BumDes, sehingga peran BumDes ikut berkontribusi mendongkrak pendapatan asli desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.



 
																				






