Garut —Kompas.id
Dunia pendidikan dan literasi di Kabupaten Garut kembali mencatat momen bersejarah. SMPN 1 Leles resmi meluncurkan Buku Antologi Puisi hasil karya siswa-siswi dan pembina Ekstrakurikuler Literaksi. Kegiatan penuh semangat dan kebanggaan ini digelar di halaman sekolah SMPN 1 Leles, pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Acara peluncuran dihadiri oleh Sri Yandi, S.Pd. (PKS Kesiswaan) dan Mulyana, S.Pd. (PKS Sarana dan Prasarana), guru-guru, pembina ekstrakurikuler, serta perwakilan orang tua siswa. Dalam sambutannya, pihak sekolah menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas dan semangat para siswa dalam menulis puisi.
> “Kami bangga karena anak-anak mampu mengekspresikan ide, perasaan, dan pengalaman melalui kata-kata yang indah dan bermakna. Buku antologi ini menjadi bukti nyata bahwa semangat literasi tumbuh subur di lingkungan sekolah,” ujar Pihak Sekolah
Kegiatan ini merupakan hasil kerja keras dan bimbingan dua pembina Ekstrakurikuler Literaksi, yaitu Enung Siti Rukaesih, S.Pd. dan Nevi Prida Aryanti, S.Pd., yang dengan sabar mengarahkan para siswa dalam proses menulis dan menyunting karya. Keduanya berharap kegiatan ini menjadi langkah awal lahirnya generasi muda yang gemar membaca dan menulis.
> “Kami ingin setiap siswa percaya diri menyampaikan gagasan dan perasaannya melalui tulisan. Antologi ini menjadi bukti bahwa semangat literasi bisa tumbuh dari sekolah,” tutur Enung Siti Rukaesih.
Peluncuran buku juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh beberapa siswa yang karyanya termuat dalam buku tersebut. Tepuk tangan dan apresiasi dari seluruh hadirin menambah semarak suasana acara.
Perwakilan orang tua siswa, Christian Kangae Keytimu, S.H., M.H., turut menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada pihak sekolah serta para pembina yang telah membimbing anak-anak dalam berkarya. Ia berharap kegiatan seperti ini terus dikembangkan untuk membentuk karakter positif dan kreativitas siswa.
Selain menjadi wadah ekspresi diri, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan minat baca dan menulis di kalangan pelajar. “Kami ingin Literaksi menjadi gerakan yang berkelanjutan, bukan hanya kegiatan sementara,” tambah pembina.
Sebagai penutup, dilakukan penyerahan simbolis Buku Antologi Puisi kepada kepala sekolah dan para guru sebagai bentuk apresiasi atas karya anak bangsa yang lahir dari semangat literasi sekolah.
Ridickpuad










